Sabtu, 30 Juli 2011

Tingkatan orang dalam Puasa

Ramadhan tinggal beberapa hari lagi. Dan yang tak dapat di pisahkan dengan bulan ini adalah ibadah puasa selama satu bulan penuh. Ada banyak pembahasan dalam urusan ibadah bulan suci ini tapi kali ini kita hanya akan sedikit menguraikan tentang tingkatan dari orang yang menjalankan puasa,khususnya puasa ramadhan.
ada tiga tingkatan puasa:
1 orang biasa( awam)
adalah puasa dengan menahan diri terhadap makan, minum dan hubungan biologis antara suami istri dalam jangka waktu tertentu. Dimana orang yang menjalankan puasa adalah mereka yang hanya menjaga agar puasanya tidak batal yaitu meninggalkan apa apa yang bisa membatalkan ibadah puasanya, namun mereka tiak meninggalkan diri dari hal hal yang mengurangi nilai/pahal puasa (seperti mengunjing, nggibah, marah serta dosa dosa lain). Orang dalam tingkatan ini tidak memperoleh apa apa dari puasanya selain lapar dan dahaga namun telah gugur kewajiban puasanya, artinya mereka sudah tidak berdosa
2 Puasa khusus (khawas)
Adalah mereka yang berpuasa selain menjaga agar puasanya tidak batal mereka juga menjaga telinga, mata, lidah, tangan serta kaki dan juga anggota badan lainnya dari berbuat dosa.sehingga mereka selain telah gugur kewajiban puasanya, mereka juga insya alloh mendapat kan balasan seperti yang alloh janjikan
3 Sedang puasa (khawasul khawas)
Yaitu puasanya orang orang istimewa yang sangat khusus, adalah puasa dan menjaga hati dengan mencegahnya dari memikirkan perkara perkara yang hina dan duniawi, orang dalam tingkatan ini mereka tetap menjaga diri meski telah berbuka, tidak makan berlebihan seperti balas dendam dan tidak juga mempersiapkan makanan secara berlebihan untuk berbuka. mereka sudah tidak lagi menghitung dan mengharapkan balasan/pahala dari puasanya tapi mereka telah menjaga agar nilai dari puasa itu meningkatkan dirinya menjadi seorang yang taqwa
Untuk tingkatan ketiga ini adalah milik atau hanya dapat dicapai oleh para Rasul, para wali Allah dan mereka yang selalu berupaya mendekatkan diri kepada Nya. Tidaklah cukup dilukiskan dengan kata-kata, karena hal tersebut telah menjadi nyata dalam tindakan (aksi). Tujuan mereka hanyalah semata mata mengabdi (berdedikasi) kepada Allah swt, mengabaikan segala sesuatu selain Dia. Terkait dengan makna firman Allah swt, “Katakanlah, Allah! Kemudian biarkanlah mereka bermain main dalam kesesatannya.” (Q s. 6: 91).
Nah sekarang kita mau belajar untuk  berpuasa sebagai orang yang mana?, mulai sekarang mari kita siapkan diri untuk menjadi orang istimewa dengan menjalankan puasanya orang orang khawasul khawas. Ramadhan datanglah aku rindu padamu………….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar