Selasa, 08 Maret 2011

“Muslim” Penghancur sunnah


Saudara-saudariku yang bijak dengan segudang hikmah,
mungkin apa yang penulis alami juga pernah anda alami, atau mungkin juga justru andalah pelakunya meskipun dengan kelakar dan guyonan tanpa sedikitpun ada niat untuk melecehkan, meskipun itu tetap saja merupakan suatu kelalaian yang tak lain adalah kebodohan juga, yah pertama guyonan lalu setlah mendarah daging dan mengerak jadilah itu penyakit hati yang merobohkan sunah,
apakah itu??
Salah satunya yaitu masalah jenggot, sudah jelas bahwa itu adalah sunnah nabi Agung Muhammad SAW, tetapi tak jarang saya di bilang mirip teroris hanya karena jenggot. Atau di bilang kolot dan kayak kakek kakek, dan lebih miris lagi yang mengatakan itu adalah teman atau bahkan orang yang nota bene sudara kita yang juga mengklaim dan mengaku mencintai nabi juga.
Astaghfirulloh………,
Alangkah mengejutkannya ketika justru beberapa saudara kita terlibat dalam penghancuran sunnah Nabi kita saw, atau bahkan kita sendiri menjadikan bibir ini terlibat dalam menghancurkan sunnah Nabi kita saw, kita jadikan akal dan logika kita untuk merubuhkan sunnah Nabi kita saw dengan atau tanpa kita sadari
Bagaimana kita mau menghidupkan sunah kalo dengan sunah saja kita tidak mencintainya??……..
Juga masih ingat kan? Dengan pernikahan kedua dari ulama dan sekaligus pengasuh pondok pesantren dari bandung? Berbagai caci maki dan hinanan mengarah pada dirinya, bahkan ada yang menyatakan sang ulama sudah terpeleset (rontok keislamanya), sekian ribu jamaah yang semula rajin mendatangi beliau tiba tiba hilang ditelan bumi. Undangan berceramahpun semakin berkurang dan bahkan habis sama sekali, dan hikmah dibalik itu kini beliau bisa konsentrasi untuk membimbing santri yang benar benar mencari jalan illahi, bukan yang sekedar ngaji ikut tren atau basa basi
saudaraku……
sungguh Poligami adalah salah satu dari ajaran Nabi Kita Muhammad saw, dan telah berjaya diatas ummat ini berabad-abad lamanya, Tak ada ikhtilaf oleh seluruh Ulama, Muhaddistin, para Imam, sahabat, yang punya satu pendapatpun melarang poligami, Poligami diperbolehkan tanpa syarat apapun selain syarat akad nikah biasa..
(Hb Munzir )
Benar bila poligami banyak diselewengkan oleh para suami, hingga dijadikan alat pengumbar syahwat, merebut kekayaan, menyombongkan diri, berkhianat pada istri, dan contoh lainnya, dan banyak pula diselewengkan oleh istri muda untuk merebut harta atau lainnya, namun itu semua adalah oknum, dan penyelewengan itu terjadi dalam segala hal dan bukan hanya dalam poligami,
contohnya dalam pernikahan monogami pun demikian, banyak terdapat penyelewengan dalam pernikahan yang demi keduniawian atau demi kelicikan, atau demi syahwat dan lainnya, demikian pula pada shalat, bisa saja diselewengkan dengan untuk mencari perhatian misalnya, atau agar dianggap shalih, atau lainnya, demikian pula puasa, haji, zakat dan lainnya, penyelewengan mestilah ada, dan penyelewengan oknum tak dapat menafikan (menghapuskan) suatu ajaran syariah, kesalahan adalah pada oknum dan bukan pada hukum,
Dan masih banyak contoh contoh lain tentang hancurnya sunah di tangan kaum yang mengaku muslimin
Tak mustahil sebentar lagi akan bermunculan pula pendapat mengingkari hal-hal yang fardhu, tak mustahil pula pendapat kelak mengingkari puasa, kenapa harus menahan lapar?, atau mengingkari haji, kenapa harus tawaf dan sa?i?, kenapa harus melempar batu di Mina dengan 7 batu selama 3 hari berturut-turut..?, kenapa harus berpanas-panas terik berdesak-desakan bahkan bisa mati terinjak injak hanya sekedar untuk melempar batu-batu kerikil?, bukankah ini merusak kulit?, bisa pula tertular wabah batuk, atau penyakit-penyakit yang dibawa dari seluruh dunia..?, akhirnya kita akan terjebak pada puncak kekufuran, yaitu..
kenapa harus menyembah Tuhan??
Maka jadilah logika kita menjadi tuhan kita,
dan kita menjadi penyembah logika.
Saudaraku, adakah diantara saudara-saudara kita calonkan pengkhianat Nabimu?,
saudara-saudariku bangunlah.. bela sunnah Nabimu, mereka sedang menghanguskan bendera sunnah Nabimu saw, mereka menginjak panji sunnahnya saw, siapa mereka?, mereka saudara-saudaramu, kerabatmu, tetanggamu, teman-temanmu..
Saudaraku bangkitlah.. jangan berpangku tangan atas penghinaan pada sunnah Nabimu saw, tunjukkan baktimu pada nabi kita saw.
“teladani ahlaknya, taati perintahnya, jauhi laranganya niscaya kelak kau akan bertemu dengan rosullulloh (hadad alwi)”


ARTIKEL ISLAM LAINYA :

Antara Thariqat dan Syariat  
Menikahi Wanita yang Buta, Bisu, Tuli, dan Lumpuh Sekaligus
Peringatan Maulid Nabi SAW
MAKRIFAT adalah
DOA membayar hutang 
Tentang Tasawuf  
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar